Koshaberi Biyori - FantasticYouth (Lyrics/Lirik) | Komi-san wa, Comyushou desu Season 2 ED

Koshaberi Biyori - FantasticYouth

Koshaberi Biyori - FantasticYouth

Komi-san wa, Comyushou desu Season 2
(Komi Can't Communicate)
Ending Song Lyrics

Magarikado wa sugu soko ni mou mieteiru no ni
Kidzukarenai you ni kokoro no naka de kaunto shiteru
Hibiku kutsu oto wa hitotsu dake mienai parameetaa ga
Ki ni natte shikata ga nai mama
Itsudatte kyakuseki kara dareka wo miteru
Sabishigari no uta wo mimi ni tsumekonde
Kusuguttai kangaegoto wo shite
Nando datte te wo toriae sou da
Angai daijoubu angai daijoubu

Sotto fumidasu to nurikaerarete yuku
Shitteru hazu no keshiki itsumo yori shizuka de
Soredemo tashika ni sugite yuku kaze no naka de
Kimi no koe de kao wo ageta
Kamiawanai buhin nigirishimete

Kimi no iro wa nani iro?
Sukoshi koe ni dashite mitakunatte
Demo aa, yappari iwanakute mo ii yo
Mazariau
Shingou no nai kousaten mitai ni jinwari to
Hirogaru tokeru
Ryoute ippai ni kimi no kotoba kakaete
Shiritai mite mitai furetai
Boyaketa renzu no mukou kara
Kocchi ni te wo futteru
Kao ga mienai dareka ga.

Michibiki wo matteru dake de tatta hitori de
Tsuttatteta rouka misukasarechau you na ki ga shiteru
Mabataki ga kodou ni kawaru mabuta no ue ni kyou mo
Ki ni natte shikata ga nai kimi no
Mada yomitori kirenai kao wo utsusu
Mado kara nagarekonde kita kazamuki wo
Nandaka ishiki suru you ni natte
Kotae no nai you na amai hanashi wo
Kimi ni mo ie sou da kimi ni mo ie sou da

Kisetsu no iro to nioi ga tsuyoku natteku
Fureta shunkan ni motto azayaka ni
Mune ga takanaru no wa yume no hajimari mitai ni
Te wo sotto nigirare nagara
Hora kokochi yoku, nagasareteku

Kimi no oto, donna oto?
Sukoshi mimi sumashite mitakunatte
Itsuka motto kikoete kuru no ka na
Kasanariau
Chiguhagu na kokyuu demo
Itoshiku omoeru you na
Hibi ga kirameku
Ryoute ippai kimi e no hanataba kakae

Michishirube nanka nakute mo
Ippo zutsu susunderu "jibun" no koto ga
Suki ni nareru sonna toki ga kuru kara
Asayake to yuuyake no dochira mo mitakute
Sonna chiisana yokubari ga
Sukoshi, mata honno sukoshi tte bokura wo unagasu

Kimi no iro wa nani iro?

Kimi no iro wa nani iro?
Sukoshi koe ni dashite mitakunatte
Demo aa, yappari iwanakute mo ii yo
Mazariau
Shingou no nai kousaten mitai ni jinwari to
Hirogaru tokeru
Ryoute ippai ni kimi no kotoba kakaete
Shiritai mite mitai furetai
Boyaketa renzu no mukou kara
Kocchi ni te wo futteru
Kao ga mienai dareka ga.
The corner is right there.
I can already see it, but
to not be noticed,
I`m counting in my head.
There’s only the sound of one pair of shoes.
Unseen parameters
can’t help but cross my mind,
so I’m always watching someone from the bleachers.
I fill my ears with lonely songs,
thinking about embarrassing things.
I feel like we can take each other’s hands time and again.
Surprisingly, it’s ok. Surprisingly, it’s ok.

If I step softly,
it gets repainted,
the scenery I’m supposed to know,
and it’s more quiet than usual.
Even so, without a doubt,
inside the passing wind,
they lifted their faces at the sound of your voice,
those mismatched parts,
and I firmly grasp them.

What color is your color?
I want to try saying it aloud a bit,
but nevermind, I don’t need to say it afterall.
Our colors mix together.
Like an intersection with no traffic light, we slowly
spread out and melt.
I want to fill up both of my hands with your words.
I want to know. I want to see. I want to touch.
From behind a blurred lens
someone is waving at me,
someone whose face I can’t see.

Just waiting for guidance
all alone
standing straight up in the hallway.
I feel like I’ll be looked through.
A wink becomes a heart throbbing
atop eyelids, even today.
I can’t help but be interested in
your facial expressions that I can’t read yet and copy them.
The wind that blows in from the window,
for some reason I become aware of it,
and think of naive conversation with no answer to have.
I think I can have it with you. I think I can have it with you.

The colors and smells of the season become stronger.
The moment we touch,they become even more vivid.
My rising heartbeat seems like the beginning of a dream.
While grasping your hand softly,
I’m blissfully swept away.

What kind of sound is your sound?
I want to try listening a little more closely.
Will I ever be able to hear it better one day?
Our sounds overlap.
Even with irregular breathing,
the days I think fondly of
sparkle.
I carry a bouquet for you with both hands full.

Even without a guide,
the “me” who proceeds one step at a time,
a time where I like this “me” will come, so
I want to see both the morning glow and the evening glow.
That small desire
urges us on a bit, just a little.

What color is your color?

What color is your color?
I want to try saying it aloud a bit,
but never mind, I don’t need to say it after all.
Our colors mix together.
Like an intersection with no traffic light, we slowly
spread out and melt.
I want to fill up both of my hands with your words.
I want to know. I want to see. I want to touch.
From behind a blurred lens
someone is waving at me,
someone whose face I can’t see.
Meskipun sudut ruang kelas sudah terlihat dekat di sana
Aku menghitung di dalam hatiku agar tak disadari siapapun
Parameter tak terlihat dengan satu suara sepatu yang bergema
Membuatku khawatir, aku tak bisa berbuat apa-apa
Aku selalu melihat orang lain dari tempat dudukku
Menutup telinga dengan lagu yang bernuansa sepi
Dan memikirkan sesuatu yang menggangguku
Aku merasa bisa berpegangan tangan berkali-kali
Tanpa diduga baik-baik saja, tanpa diduga baik-baik saja

Jika perlahan melangkah, semua akan terwarnai kembali
Pemandangan yang diketahui lebih sunyi dari biasanya
Meski begitu, semuanya berlalu di dalam hembusan angin
Aku mengangkat wajah karena suaramu
Menggenggam bagian yang tak saling tertaut

Apakah warnamu?
Aku ingin mengeluarkan sedikit suaraku
Tapi, ah, lebih baik tak perlu untuk kuucapkan
Saling bercampur
Secara perlahan seperti persimpangan tanpa lampu lalu lintas
Membentang dan menyatu
Aku menggenggam kata-katamu di kedua tanganku
Aku ingin mengenal, melihat, dan menyentuhmu
Di balik pemandangan lensa yang memudar
Kau melambaikan tangan ke arahku
Seseorang yang wajahnya tak terlihat.

Aku selalu menunggu petunjuk untuk pergi seorang diri
Aku merasa bisa terlihat secara tembus pandang di koridor
Kedipan berubah menjadi debaran, hari ini aku juga melihat ke atas
Aku tak bisa berbuat apa-apa selain memikirkanmu
Memperlihatkan ekspresi wajah yang tak bisa dibaca
Angin kencang yang berhembus dari arah jendela
Entah kenapa seolah membuatku tersadar
Pembicaraan yang manis dan tak memiliki jawaban
Sepertinya bisa kuucapkan padamu, sepertinya bisa kuucapkan padamu

Warna dan aroma dari musim menjadi semakin kuat
Dan akan menjadi lebih cerah lagi ketika disentuh
Debaran yang berdegup kencang bagaikan permulaan mimpi
Sementara berpegangan dengan lembut
Hatiku terasa begitu nyaman, aku pun terhanyut

Bagaimanakah suaramu?
Rasanya aku ingin mendengarnya sedikit saja
Suatu saat, bisakah aku mendengarnya lebih lagi?
Saling menyatu
Meskipun dengan nafas tak beraturan
Bagiku, aku sangat mencintainya
Hari-hari pun menjadi berkilau
Aku memegang bunga untukmu di kedua tanganku

Meski tak ada penunjuk jalan sekalipun
Aku akan maju secara perlahan, karena aku merasa
Waktu di saat aku mencintai "diriku" akan datang
Matahari terbit, matahari tenggelam, aku ingin melihat keduanya
Sedikit keegoisanku yang seperti itu
"Sedikit lagi, dan tinggal sedikit lagi", akan mendorong kita berdua

Apakah warnamu?

Apakah warnamu?
Aku ingin mengeluarkan sedikit suaraku
Tapi, ah, lebih baik tak perlu untuk kuucapkan
Saling bercampur
Secara perlahan seperti persimpangan tanpa lampu lalu lintas
Membentang dan menyatu
Aku menggenggam kata-katamu di kedua tanganku
Aku ingin mengenal, melihat, dan menyentuhmu
Di balik pemandangan lensa yang memudar
Kau melambaikan tangan ke arahku
Seseorang yang wajahnya tak terlihat.
曲がり角はすぐそこにもう見えているのに
気づかれないように心の中でカウントしてる
響く靴音はひとつだけ見えないパラメーターが
気になって仕方がないまま
いつだって客席から誰かを見てる
寂しがりの歌を耳に詰めこんで
くすぐったい考え事をして
何度だって手を取り合えそうだ
案外大丈夫 案外大丈夫

そっと踏み出すと塗り変えられていく
知ってるはずの景色いつもより静かで
それでもたしかに過ぎていく風の中で
君の声で顔を上げた
噛み合わない部品握りしめて

君の色は何色?
少し声に出してみたくなって
でも ああ、やっぱり言わなくてもいいよ
混ざり合う
信号のない交差点みたいにじんわりと
広がる 溶ける
両手いっぱいに君の言葉抱えて
知りたい 見てみたい 触れたい
ぼやけたレンズの向こうから
こっちに手を振ってる
顔が見えない誰かが。

導きを待ってるだけでたったひとりで
突っ立ってた廊下見透かされちゃうような気がしてる
瞬きが鼓動に変わるまぶたの上に今日も
気になって仕方がない君の
まだ読み取りきれない表情を写す
窓から流れ込んできた風向きを
なんだか意識するようになって
答えのないような甘い話を
君にも言えそうだ 君にも言えそうだ

季節の色と匂いが強くなってく
触れた瞬間にもっと鮮やかに
胸が高鳴るのは夢の始まりみたいに
手をそっと握られながら
ほら心地よく、流されてく

君の音、どんな音?
少し耳澄ましてみたくなって
いつかもっと聴こえてくるのかな
重なり合う
ちぐはぐな呼吸でも
愛しく思えるような
日々がきらめく
両手いっぱい君への花束抱え

道しるべなんかなくても
一歩ずつ進んでる“自分”のことが
好きになれるそんな時が来るから
朝焼けと夕焼けのどちらも見たくて
そんな小さな欲張りが
少し、またほんの少しって僕らを促す

君の色は何色?

君の色は何色?
少し声に出してみたくなって
でも ああ、やっぱり言わなくてもいいよ
混ざり合う
信号のない交差点みたいにじんわりと
広がる 溶ける
両手いっぱいに君の言葉抱えて
知りたい 見てみたい 触れたい
ぼやけたレンズの向こうから
こっちに手を振ってる
顔が見えない誰かが。

0 comments:

Post a Comment

My Instagram